Terima kasih Guruku
Dulu, aku tak bisa membaca
Engkau yang mengajariku
Dulu, aku tak bisa menulis
Engkau membimbingku
Dulu, aku tak bias menyanyi
Engkau melatihku
Dulu, aku tak bias berdo’a
Engkau menuntunku
Ooo…..Guruku, betapa besar jasamu
Dulu, aku suka manja
Sekarang aku bias maandiri
Dulu, aku suka menangis
Kini hidupku jadi ceria
Orang bilang….dulu aku nakal
Sekarang aku anak baik
Ibu bilang….dulu aku malas
Sekarang aku rajin
Ooo…..Guruku, tak terbalas kebaikanmu............
Ooo…..guruku, terima kasih guruku
Ibu
Ketiga pagi tiba menyeruak
Engkau pasti membangunkan aku
Kadang aku senang, kadang ku menolak
Tapi…engkau tak pernah lelah melakukan itu
Ibu….kau antarkan aku maandi
Kau siapkan pakainku
Kau siapkan makan pagi
Ibu….kau tak pernah bosan melayaniku
Ibu….aku kagum kepadamu
Ibu….aku ingin membalasmu
Ibu….aku tahu….mampukah aku
Membalas semua jasa-jasamu
Do’aku untukmu Ibu
Jika kulihat ibu mengasuh adikku
Aku bertanya di dalam hati
Apakah dulu aku seperti ini
Selalu menyusahkan ibu
Ketika adikku menangis karena lapar
Engkau menyuapi dengan menyuapi dengan sabar
Ketika adikku ingin tidur
Engkau menemani dan memeluk adikku
Ibu….aku jadi terharu
Sungguh beratnya engkau mengasuhku
Aku hanya bisa berdo’a selau
Semoga Tuhan membalasmu
Ayah
Ayah….
Begitulah ibu memanggilmu
Ayah….
Begitu juga memanggilmu
Engkau setiap hari bekerja
Tiada pernah merasa
Tiada pernah berangkat pagi pulang senja
Untuk mencari naafkah
Ayah…..
Engkau beegitu bijaksana
Ayah….
Engkau sangat berwibawa
Temanku
Aku mempunyai banyak teman
Tapi ada yang menyebalkan
Tapi ada yang suka menghibur
Kadang aku benci
Tapi aku juga suka
Teman…ayo kita bermain
Teman kuingin selalu bersama
Nenek
Engkau adalah ibu dari ibuku
Engkau suka mengunjungiku
Engkau suka menggendongku
Engkau selalu memberi hadiah untukku
Nek…..nenek….
Engkau memang sudah tua
Tapi aku selalu merindukanmu
Aku ingin nenek bercerita
Tentang masa lalu
Kampung Halamanku
Di sebuah rumah sederhana
Aku dilahirkan disana
Aku dibesarkan bunda
Tak terasa aku sudah besar
Di kampungku ada sungai
Disana kubermain dengan teman
Teman-temanku sangat pandai
Kalau diajak membuat maian
Aku tak akan melupakan
Semua kenangan
Yang ada di kampong halaman
Bersama keluarga dan teman
Pergi ke
Ketika liburan daatang
Keluargaku berlibur ke
Kaami semua sangat senang
Bisa berlibur bersama-sama
Kami melihat banyak kendaraan
Tidak seperti di desa
Kami melihat banyak bangunan
Sangat tinggi menjulang ke angkasa
Keluargaku ke restoran
Aku kagum melihatnya
Makanannya lengkap dan nikmat
Tempatnya luas dan nyaaman
Kelinci
Kamu mempunyai teelinga dua
Kamu mempunyai kaki empat
Kamu suka makan sayur dan buah
Kamu suka meelonpat-lompat
Kelinciku…..cepat kemari
Adikku ingin memegangmu
Kelinciku…..ayo cepat lari
Aku akan mengejarmu
Kursi
Kamu mempunyai kaki empat
Kamu ada yang bisa dilipat
Kamu untuk duduk sambil beristirahat
Kamu sungguh beermanfaat
Kalau aku belajar di sekolah
Aku pasti duduk di atasmu
Kalau aku belajar di rumah
Aku pasti memerlukan kamu
Cangkul
Ketika petani ke sawah
Kamu pasti dibawa
Ketika petani ke lading
Kamu pasti selalu dipegang
Kamu terbuat dari besi
Kamu mempunyai pegangan dari kayu
Aku ingin memakaimu
Tapi aku belum mampu
Kuberdo’a
Di saat aku berduka
Aku pasti berdo’a
Di saat aku bahagia
Aku tak lupa berdo’a
Ketika mau makan, aku berdo’a
Ketika mau tidur, aku berdo’a
Ketika mau belajar, aku berdo’a
Ketika aku bangun, aku berdo’a
Ya…..Tuhanku
Aku berdo’a kepada-Mu
Ya…..Tuhanku
Kabulkanlah segala do’aku
Ciptaan Tuhan
Kulihat langit yang membiru
Kulihat laut yang menghampar luas
Kulihat gunung yang tinggi
Kulihat hutan yang lebat
Siapakah yang mencipta?
Tiada lain, Tuhan yang kuaasa
Semua ciptataan Tuhan
Disediakan untuk manusia
Pahlawanku
Engkau rela mengorbankan darahmu
Engkau rela meninggalkan keluargamu
Engkau rela sakit di badanmu
Engkau rela kehilangan jiwamu
Demi kebebasan, engkau berjuang
Demi kedamaian, engkau berperang
Demi negerimu, engkau menyerang
Demi generasimu, engkau menerjang
Kini telah bebas
Kini telah merdeka
Kini tiada derita
Kini hidup sejahtera
TEMAN SEJATI
bila benih cinta tumbuh mekar & bersemi dalam hati,
hidup ini semakin berarti
tapi bila cinta itu dikhianati & terhenti,
akan mati rasa hati ini
namun cinta insani yang tumbuh
adalah karunia Illahi Robbi
untuk mengingatkan diri dan
saling membenahi kehidupan ini
janganlah cinta birahi mendominasi hati,
tapi cinta sejati hanyalah milik Illahi
sebagai wujud cinta Illahi
tetaplah menjaga silaturahmi
dan tingkatkan Iman ini
maafkan aku bila ada
cinta dalam sebait janji
karena kusadari kini aku tidak sendiri...
sahabat jadilah berarti dalam hidup ini
dan janganlah mati sebelum berarti
karena hidup hanya sekali di dunia ini
selama ini kumencari-cari teman yang sejati
untuk menemani perjuangan ini...
1 komentar:
obat kanker serviks
Posting Komentar
Terimaksih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel diatas,silahkan tinggalkan komentar Anda