Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhoi Islam itu jadi Agama Bagimu (Al Maidah: ayat 3)

5.30.2008

Semoga Allah Segera Menyandingkanku Dengan Satu Diantara Kalian

Semoga Allah Segera Menyandingkanku Dengan Satu Diantara Kalian

Wahai hijab yang tertutup rapat,

saksikanlah… !!.............


Dibalikmu terdapat keanggunan abadi
Lenyap penat cahaya yang menatap

Dibayangmu terdapat ketenangan jiwa
Bagai pemanis dari pahitnya dunia

Sungguh indah kalian diciptakan oleh Yang Maha Menciptakan segala sesuatu,
hingga Datuk Adam as. lepas dari kesepian.
Sungguh sempurna kalian dengan sunnah Baginda Rasulullah saw.
sehingga separuh dien berdiri tegak dengan kesaksian kalian.
Betapa beribu bidadari cemburu pada kalian..

Do’aku pada sang Robbi,

Sudilah kiranya Ia segera menyandingkan dengan salah satu dari kalian, 
agar sempurna ibadahku dalam bimbingan ridho’Nya.


5.23.2008

Jangan Ada Benci di Antara Kita

Hehehe... akhirnya kudu memplesetkan juga judul lagu Mbak Dewi Yull dan Om Broery jadi judul bahasan buletin kesayangan kita pekan ini. Judul lagu beliau-beliau adalah: Jangan Ada Dusta di Antara Kita . Tapi kita nggak terlalu parah nyonteknya, abis P Project (apa Project Pop ya? CMIIW� Correct Me If I'm Wrong �deh) juga pernah bikin parodi sinetron yang punya judul (hampir) sama dengan lagu tersebut, judulnya: �Jangan Ada Vespa di Antara Kita� sambil digambarkan ada vespa lagi ngejogrok di tengah sepasang suami-istri yang lagi tidur di atas ranjang. Yee� ini kok jadi ngelantur kemana-mana ya? 

Oke deh, edisi pekan ini kita mo bahas tentang �rasa benci'. Rasa benci yang mungkin saja bersemayam di antara kita. Lebih khusus lagi dengan sesama muslim. Utamanya kalo udah hidup bersama. Misalnya, kayak di sekolah tuh. Antara anak Rohis dengan anak OSIS terlibat perang dingin karena beda pendapat dan mungkin juga kepentingan. Lebih lucu lagi kalo sesama muslim di organisasi keislaman sekolah pada �berantem'. Kadang gara-garanya cuma �beda pendapat' yang sifatnya masih bisa ditolerir, gitu. Karena nggak bisa mengendalikan emosi, akhirnya saling membenci (idih, malu atuh ya?) .............


Hmm.. jadi inget lagunya Naif neh, yang judulnya Air dan Api . Mau tahu liriknya? Ini dia: � Apa mauku, apa maumu. Selalu saja menjadi satu masalah yang tak kunjung henti. Bukan maksudku, bukan maksudmu. Untuk selalu meributkan hal yang itu-itu saja. Mengapa kita saling membenci, awalnya kita selalu memberi. Apakah mungkin hati yang murni, sudah cukup berarti. Ataukah kita belum mencoba memberi waktu pada logika. Jangan seperti selama ini. Hidup bagaikan air dan api . � 

Sobat muda muslim, hidup bersama pasti deh ada gesekan. Sekecil apa pun gesekan itu. Gaya geseknya tak bernilai �nol�. Ini wajar kok. Karena hidup bersama kan mengumpulkan banyak orang dengan banyak karakter dan (mungkin) juga kepentingan. Jadi, nggak usah darah tinggi dulu menyikapi kondisi �gesekan' dengan temen-temen di sekolah. Oke? 

Seorang pembaca buletin ini pernah cerita kalo dirinya pernah ditegur oleh temen-temen rohis di sekolahnya karena menyebarkan buletin ini di sekolah. Kenapa ditegur? Alasannya juga nggak bisa dipertanggungjawabkan. Dari kabar yang sampe ke kita-kita, katanya buletin ini ditulis oleh orang-orang yang punya ide dari kelompok dakwah tertentu. Yang, mungkin saja berbeda pendapat atau berbeda kepentingan dengan program rohis di sekolah teman kita itu. Hasilnya? Memang bener-bener dilarang disebarin. Weh! 

Ini bukan cerita baru. Karena dulu juga pernah ada, eh, pas ditanya kenapa harus dilarang, apakah ada yang salah dengan buletin itu? Mereka seringkali ATM alias aksi tutup mulut karena (mungkin) mereka juga bingung apa alasan yang tepat. Bahkan ketika sebagian ada yang menyampaikan bahwa buletin ini sesat, dikejar lagi sama anak-anak yang pernah baca, �Sesatnya di mana?� Nggak bisa jawab juga. Waduh! 

Mohon maaf, bukan maksud kita membuka �front', bukan niat kita untuk saling menghadapkan �mesin perang'. Nggak lha yauw, ini sekadar ingin jelasin supaya nggak ada lagi rasa benci di antara kita yang tak perlu. Karena kita muslim. Bersaudara. Buat apa capek-capek mengumbar rasa benci. Selain cuma ngabisin energi, juga khawatir kecemplung jadi dosa. Ih, naudzubillahi min dzalik. Jangan sampe kita berbuat kayak gitu. Semoga. 

Belajar dewasa yuk! 

Boys en galz , riak-riak yang ada dalam hubungan kita selama ini berpotensi bikin �letusan dahsyat'. Jangan sepelekan kondisi yang kontraproduktif ini. Karena seharusnya kita bisa bersinergi dengan memberdayakan kemampuan yang kita miliki masing-masing. 

Plis deh, nggak usah kayak anak kecil ketika melihat sebuah perbedaan yang biasanya akan mensikapinya dengan penuh kecurigaan dan bahkan merasa harus menjaga jarak. Seharusnya bertanya kenapa kita berbeda, apakah perbedaan itu dibolehkan (atau seharusnya tidak ada perbedaan). Kita diskusi untuk menyatukan pandangan. Iya kan? Semestinya itu yang kita lakukan. Bukan saling membenci apalagi saling menjaga jarak. Kalo gitu, kita cuma bisa bersama, tapi tak pernah bisa bersatu. Sayang banget kan? 

Sobat muda muslim, sudah saatnya kita belajar untuk menjadi dewasa. Kalo fisik sih emang udah bisa dibilang dewasa. Tapi pikiran dan perilaku kadang masih kekanak-kanakan. Semoga saja kita sudah mulai belajar untuk menjadi dewasa. Karena biasanya kalo udah dewasa akan bertambah bijak. Akan melihat suatu persoalan secara obyektif. Bahkan sangat boleh jadi kita akan openmind alias punya pikiran terbuka. Nggak merasa kita sendiri yang benar, dan nggak mencap orang lain yang beda dengan kita tuh pasti salah. 

Belajar menjadi dewasa juga sekaligus menunjukkan karakter kita yang ingin mencari kebenaran, bukan pembenaran. Beda lho, kebenaran dengan pembenaran itu. Kalo kebenaran, berarti kita akan berusaha untuk menempuh jalan agar bisa mendapatkan kebenaran. Dari pihak manapun. Jika itu benar, kita akan ambil. Tentu, untuk menentukan benar atau salah, sebagai muslim standarnya cuma satu, yakni Islam. Bukan yang lain. 

Nah, kalo pembenaran, itu cenderung berkonotasi negatif (meski tidak selalu). Contohnya, ketika kita melakukan sesuatu, kemudian ada orang yang protes dengan perbuatan kita, dan ia sudah menasihati kita dengan argumentasi yang logis dan syar'i, dan dalam hati kita juga diam-diam mengakui kesalahan kita, tapi karena kita gengsi, akhirnya ngotot mempertahankan pendapat dan bahkan mencari dukungan untuk mendukung perbuatan kita. Nah, ini bisa digolongkan kepada upaya mencari pembenaran. Tul nggak? 

Jadi, ketika kita berbeda pendapat dengan saudara kita, nggak usah memunculkan kebencian, tapi hiasi perbedaan itu dengan cinta. Jika memang perlu dialog untuk membunuh rasa penasaran kita, lakukanlah dialog. Sangat boleh jadi itu lebih baik. Nggak usah dipendam dalam hati. Selain nggak menemukan kepuasan juga berpotensi menimbun penyakit. Minimal kan makan ati. Ehm.. pasti nggak mau mangkel kan? 

Itu sebabnya, kita budayakan sikap bersahabat dengan saudara kita. Kalo pun ada perbedaan dalam beberapa hal, bukan berarti harus berhenti mencintainya, dan mulai menyemai garam kebencian (hmm.. pedih dan perih tuh jadinya). Sebaliknya, kita akan bertanya kepada saudara kita kenapa melakukan perbuatan (yang kita anggap beda dengan kita). Dengan dialog, bukan saja kita akan mendapatkan argumentasi darinya, juga akan terjalin emosi yang baik. Karena semua rasa yang kita miliki akan tersalurkan dan akan bermuara ketika kita saling terbuka untuk mencari kebenaran. Jadi, yuk, belajar menjadi dewasa. Singkirkan perbedaan yang tak perlu dan mulai menjalin kebersamaan untuk membangun ikatan ukhuwah kita. Oke? 

Berbeda tapi tetap bersatu 

Yap, berbeda boleh. Sesama muslim kita boleh aja kok berbeda pendapat, asal pendapatnya memang berdasarkan dalil yang benar dan baik yang dilandaskan ajaran Islam. Tapi, jangan sampe membedakan diri dengan menjaga jarak dan menganggap mereka yang berbeda dengan kita harus dibabat habis dan dikucilkan, padahal mereka juga punya dalil untuk berbeda pendapat. Jadi, nggak usah menyemai rasa benci ya. Tapi upayakan persatuan yang dilandasi dengan cinta. 

Menghargai pendapat teman kita boleh-boleh aja selama memang alasannya bersumber pada ajaran Islam. Hmm.. jadi inget kisah ulama jaman dulu. Suatu saat Imam Syafi'i mengatakan, �Pendapatku benar, tapi ada kemungkinan pendapat orang lain tidak salah.� Beliau juga menegaskan, �Apa yang aku tuangkan dalam kitabku tidak semuanya harus kalian ikuti. Yang benar ambil, yang salah tinggalkan.� 

Sementara itu, Imam Hanafi berkata, �Jika saya sampaikan itu benar, berarti itu datangnya dari Allah. Bila salah itu datangnya dari setan.� Sedangkan Imam Ahmad mengatakan, �Ambillah yang benar-benar saja dari pendapatku. Yang kalian ragukan, tinggalkan.� 

Meskipun berpegang teguh pada hasil ijtihadnya sendiri, para Imam saling bertoleransi. Kata Imam Syafi'i, �Seluruh manusia di dalam bidang fikih adalah keluarga Abu Hanifah.� Imam Syafi'i menyunahkan doa qunut dalam shalat subuh. Namun tatkala shalat subuh di dekat kubur Abu Hanifah, ia meninggalkan bacaan qunut (al-Syarani: 213 dalam Islamia No 5/II April-Juni 2005) 

Itu sebanya, jika di sekolahmu kebetulan ada yang berbeda model busana muslimah, ya jangan serta merta menyalahkannya. Nggak boleh tuh. Lebih baik, ditanyakan kepada yang bersangkutan untuk mencari tahu alasannya. Jadi, kalo ada temanmu yang make busana muslimah dengan model; kerudung dipadu dengan pakaian longgar atas-bawah (bukan terusan), ya tanya aja kenapa memakai itu dan dalilnya ada nggak. Kalo ada dan hal itu berasal dari pendapat Islam, ya nggak usah memaksakan pendapat kita tentang jilbab yang kita dapetin dari sumber yang berbeda. 

Supaya klop dan bisa menghargai pendapat orang lain, kita harus punya persepsi utuh tentang pendapatnya. Sebab, �Perception is the basis of wisdom� (Persepsi adalah landasan kearifan), kata pakar psikologi Dr Edward de Bono. Sebelum menilai atau memutuskan, de Bono menganjurkan kita mengeksplorasi situasi dari berbagai sudut pandang. Baru setelah persepsi kita lengkap, kita menanggapi atau bereaksi terhadap masalah tersebut (Koran Tempo, 27 Agustus 2005) 

Oya, kudu dibedakan antara memaksakan pendapat dengan mempertahankan pendapat. Kalo memaksakan, berarti ada objek yang ditekan, yakni orang lain supaya sama dengan kita. Tapi kalo mempertahankan pendapat boleh kok. Artinya, ketika kita udah ambil suatu pendapat dan merasa yakin itu benar, ya harus dipertahankan selama belum ada dalil yang lebih kuat dari yang kita yakini kebenarannya. So , nggak usah berantem, nggak baik menabur benci. Kita bisa bekerjasama dan bersatu dalam memajukan Islam. 

Daripada ribut ama temen soal model busana muslimah, padahal keduanya udah punya dalil sendiri yang juga berasal dari Islam, lebih baik kan kita bekerjasama untuk mengajak teman muslimah lain yang belum berbusana muslimah dengan benar dan baik. Tul nggak? 

Itu sama artinya dengan kasus teman kita yang ditegur karena menyebarkan buletin ini. Harusnya kan dibiarin aja, bahkan bila perlu didukung karena isinya kan insya Allah mengajarkan kebaikan. Malah sebaliknya, kita bekerjasama menangkal media yang akan merusak Islam. Dan itu perlu dicatat jumlahnya lebih bejibun dari media Islam. Oke? Jadi, tak perlu ada benci di antara kita kan? 

Sobat muda muslim, semoga kita tetap bersatu. Bukan hanya selalu bersama. Karena apa? Karena kalo bersatu artinya kita nggak akan membuat jarak, meski di antara kita ada yang berbeda pendapat. Tapi perbedaan itu kita jadikan rahmat dan harusnya bisa bersinergi untuk membangun kekuatan dahsyat. 

Nggak baik deh kita berantem dengan sesama kita sendiri, sementara kita lupa terhadap musuh-musuh agama ini yang selalu siap menerkam kita kapan saja. Kalo kita ribut mulu, mereka yang membenci Islam bakalan seneng. Karena nggak perlu capek-capek bertempur, toh kita bakalan ancur-ancuran karena menyulutkan api �perang saudara'. 

Ada baiknya kita mencoba merenungkan firman Allah Swt.: 

�Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.� (QS al-Hujuraat [49]: 10) 

Oke? Mulai sekarang, jangan ada (lagi) benci di antara kita. Sebaliknya, semaikan rasa cinta. Karena sesama muslim adalah bersaudara.


5.16.2008

TIPS MENYIAPKAN PERNIKAHAN

Untuk mendapatkan rangkaian manis hari pernikahan, cobalah untuk membuat checklist yang berisikan kronologi acara dan rencana, termasuk didalamnya langkah-langkah utama yang

harus diambil. Pasangan yang akan menikah harus sudah menyiapkan segala sesuatunya, yakni paling tidak 3-6 bulan dimuka sebelum hari pernikahan.........



3 bulan sebelum hari H:
1. Putuskan segera tipe dan besarnya acara pernikahan Anda, estimasikan biaya yang akan dikeluarkan, serta buatlah resolusinya agar tidak melebihi budget yang telah dianggarkan.
2. Adakan sebuah rapat keluarga yang mengikutsertakan kedua belah pihak untuk menetapkan tanggal dan waktu yang pasti tentang pernikahan Anda.
3. Putuskan dimana tempat upacara dan resepsi pernikahan akan diadakan, dan lakukanlah cek silang apakah tempat akan tersedia pada tanggal yang kalian inginkan. Bersamaan dengan

itu, cek juga biaya yang diperlukan dan catat dalam wedding planner Anda.
4. Datangi berbagai florist dikota Anda, jika sudah menemukan yang ‘pas’, segera buat reservasi agar Anda tidak perlu khawatir lagi tentang pesanan bunga.
5. Buatlah perjanjian dengan fotografer dan videografer yang akan mendokumentasikan pernikahan Anda.
6. Buatlah daftar tamu yang akan diundang. Hal tersebut akan memperkecil kemungkinan terlewatnya sahabat dekat Anda dari daftar tamu.
7. Pilihlah kartu undangan yang Anda inginkan. Hal ini untuk berjaga-jaga, siapa tahu paket pernikahan yang Anda pernikahan yang Anda pesan tidak menyediakan kartu undangan.
8. Mulailah berbelanja segala pernak-pernik kebutuhan pernikahan.
9. Bila Anda menginginkan upacara dan resepsi pernikahan dilaksanakan di rumah ibadah, bicarakan hal tersebut pada pengurus yang bersangkutan, terutama tentang hal yang boleh dan

tidak boleh dilakukan.
10. Mulailah membersihkan rumah dan mengecat ulang dinding-dindingnya. Itu jika Anda memutuskan untuk mengadakan resepsi di rumah Anda.

2 bulan sebelum hari H:
1. Lengkapi daftar belanjaan Anda. Cek lagi, siapa tahu ada yang terlewat.
2. Bila Anda memerlukan bridesmaid dan bestmen atau pagar ayu dan pagar bagus, ingatkan pada mereka untuk mencoba (fittings) gaun atau baaju mereka.
3. Buat perjanjian dengan dokter atau klinik untuk pra married medical check-up.
4. Buatlah rencana yang detil dengan pihak catering, restoran atau hotel tentang menu makanan, susunan tempat duduk, tata letak perparkiran dan berbagai hal lainnya.
5. Buat perjanjian dengan hair dresser , beautician, atau make-up artist untuk mendandani Anda di hari H. Dan, jangan lupa untuk mengurus akomodasi bila Anda mengundang tamu dari luar

kota tau luar negeri.

1 bulan sebelum hari H:
1. Aturlah reservasi kolom di koran, bila Anda ingin membuat pengumuman tentang pernikahan Anda. Umumnya hl ini dilakukan oleh mereka yang menikah tamasya.
2. Pastikan sekali lagi daftar undangan Anda, dan mulailah mengirimkan undangan, agar semua kartu undangan itu bisa sampai jauh hari sebelum hari pernikahan Anda.
3. Pergilah ke toko perhiasan, pilihlah cincin yang Anda berduai sukai.
4. Mulailah menyiapkan apa yang hendak Anda bawa di saat bulan madu, seperti memasukkan pakain kedalam koper atau membeli perlengkapan yang lainnya.
5. Pastikanlah sekali lagi perjanjian Anda dengan para profesional yang Anda sewa, seperti fotografer, videografer, beautician, hairdresser, catering, wedding organizer serta florist yang

menangani karangan bunga dan hand bouquet.
6. Catatlah dalam agenda Anda untuk mengecek seluruh asesoris dan gaun pengantin, sebelum menerima segalanya itu dari bridal house.
7. Yang terpenting, buatlah gladiresik pernikahan Anda. Catatlah waktu yang diperlukan untuk setiap mata acara, agar bisa menghindari hal-hal yang kurang penting. Anda pasti menginginkan pernikahan yang indah tanpa cela.

Sumber :http://rifti.wordpress.com


Doa Untuk Kekasih

Allah yang Maha Pemurah...

Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.............



Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.


5.14.2008

SURAT UNTUK DINDA Q

Sebenarnya surat ini ingin kukirimkan kepadamu wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku. Surat ini ingin kuselipkan dalam satu kehidupanmu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan-percikan rasa yang terjadi dalam hatiku. Aku hanya dia yang engkau anggap tidak lebih, aku hanya merasa seperti itu.............



Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku

Tak terasa dua tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.

Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia karena sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangmu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah pejantan tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin BERPACARAN denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada BIDADARI-ku. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu.

Aku yang tidak mengerti diriku…

Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu... aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA.
Wassalam


5.11.2008

Cinta Tak Harus Memiliki

Kesalahmengertian banyak pihak terhadap makna cinta yang sesungguhnya, atau kesalahpamahan banyak orang dalam memaknai cinta, akhirnya menjadi sasaran empuk dunia bisnis entertainment. Cinta, yang selalu diidentikkan dengan geliat nafsu terhadap lawan jenis, akhirnya membentuk habitat bisnis nafsu. Bila cinta identik dengan nafsu, akan amat banyak makanan tidak sehat yang bisa disajikan. Ironisnya, kalau dijajakan secara apik dan menarik, dagangan maksiat itu dijamin laris manis,
Karena cinta adalah milik ambisi dan pasangan nafsu, maka cinta jenis itu mendorong para pemuja cinta untuk mengejar yang dicintai. Segala yang ia cintai, harus menjadi miliknya.

Definisi Cinta............



Sejenak, mari kita membuai diri dengan makna cinta, menurut pakarnya.
Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Membatasi makna cinta, justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka definisi dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri. "

Suatu kali, beliau menjelaskan, " Cinta dapat dirumuskan dengan memperhatikan turunan kata cinta, mahabbah, dalam bahasa Arab. Mahabbah berasal dari kata hubb. Ada lima makna untuk akar kata hubb.
Pertama, al-shafâ wa al-bayâdh, putih bersih. Bagian gigi yang putih bersih disebut habab al-asnân.
Kedua, al-‘uluww wa al-zhuhur, tinggi dan kelihatan. Bagian tertinggi dari air hujan yang deras disebut habab al-mâi. Puncak gelas atau cawan disebut habab juga.
Ketiga, al-luzum wa al-tsubut, terus menerus dan konsisten. Unta yang menelungkup dan tidak bangkit-bangkit dikatakan habb al-ba’ir.
Keempat, lubb, inti atau saripati sesuatu. Biji disebut habbah karena itulah benih, asal, dan inti tanaman. Jantung hati, kekasih, orang yang tercinta disebut habbat al-qalb.
Kelima, al-hifzh wal-imsâk, menjaga dan menahan. Wadah untuk menyimpan dan menahan air agar tidak tumpah disebut hibb al-mâi."

Maka, masih menurut Ibnul Qayyim, muncullah berbagai definisi cinta, atas dasar makna dan pengertian-pengertian di atas. Di antara definisi tersebut adalah sebagai berikut:
• Kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus (kepada yang dicintai).
• Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya.
• Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri, seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sebunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahwa kecintaan tersebut masih kurang.
• Pengembaraan hati karena mencari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.
Menyibukkan diri untuk mengenang yang dicintainya dan menghinakan diri kepadanya.

Mengejar Cinta
Kejarlah cinta sejati. Namun sadarlah, sesungguhnya yang dikejar bukan zat cinta itu sendiri. Sesungguhnya yang dikejar adalah sesuatu 'yang dicintai'. Dengan segudang alasan logika, kemanusian, kewajaran, keberadaban, hingga keagamaan, hanya Allah, Yang Menciptakan segalanya, termasuk kamu, yang paling wajib kamu cintai. Haram bagi kamu mencintai apapun, melebihi cintamu kepada-Nya.

Simaklah firman-Nya,

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Al-Baqarah : 186)

Cinta kepada Allah adalah sumber segala wujud cinta sejati. Sebab, cinta kepada Allah adalah cinta kepada sumber segala cinta, cinta terhadap sumber keabadian cinta, cinta kepada Pencipta dari cinta itu sendiri. Sehingga, cinta yang paling sejati itu, dapat mengangkat bukan saja harkat pencinta-Nya, namun juga derajat amal perbuatan si pecinta itu sendiri.

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Ash-Sahihain, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
“Ketika saya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari masjid, kami bertemu dengan seorang laki-laki di pintu masjid.
Pria itu bertanya, “Wahai Rasulullah! Kapankah terjadinya Hari Kiamat itu?” Rasul r menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuknya?”
Laki-laki itu terdiam, lalu menjawab, “Wahai Rasulullah! Saya tidak mempunyai banyak persiapan baik amal shalat, puasa, maupun sedekah. Tapi saya hanya mencintai Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda
“Engkau akan beserta dengan orang yang engkau cintai.”
Dalam riwayat lain, disebutkan perkataan Anas radhiyallahu anhu, “Maka tak ada yang membuat kami sangat bahagia setelah Islam selain dari ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ‘Engkau akan beserta dengan orang yang engkau cintai’.”

Mengejar cinta Allah, berarti mengejar keridhaan-Nya. Bila itu menjadi hasrat utama Anda, berbahagialah dengan segala kemenangan di baliknya.

" Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik...." (Al-Ankabut : 69)



Cinta dan Memiliki
Kamu boleh mencintai siapa saja, selama itu tak berlawanan dengan konsep cinta kepada Allah. Kamu berhak mencintai orang tua dan saudara-saudara kamu. Kamu juga bebas mencintai siapapun di antara teman-teman kamu. Bahkan, sebagai pria atau wanita, kamu juga punya hak untuk mencintai lawan jenis. Karena dengan cinta itulah, seseorang mengubah status hidupnya dari bukan siapa-siapa terhadap pasangannya, menjadi suami atau isterinya. Menikah tanpa bekal cinta –seperti yang diperintahkan dalam sunnah nazhar--, niscaya akan kehilangan sebagian dari keindahannya.
Namun, makna cinta selama ini telah dikaburkan oleh ambisi nafsu dan syahwat. Sehingga banyak orang merasa, bahwa ia berhak mencintai apapun, dan karena itu ia berhak memilikinya. Dengan kata lain, segala yang ia cinta, harus menjadi miliknya. Karena miliknya, maka yang dicintai harus tunduk di bawah kemauannya. Konsep ini muncul secara tiba-tiba, bukan sebuah hal yang direncanakan. Karena konsep inilah, beragam kerancuan terjadi. Karena yang muncul adalah hal-hal yang berlawanan dengan fithrah manusia itu sendiri.

1. Banyak suami isteri bercerai, dengan alasan, pasangannya tak mau menuruti apa yang dia inginkan. Karena itu, ia merasa bahwa mereka terlalu berbeda. Karena itu pula, mereka tak layak menjadi pasangan suami isteri yang ideal.
2. Banyak orang tua menganggap anak-anaknya telah bersikap durhaka, karena tak mematuhi perintahnya. Tanpa sadar, bahwa sebagian di antara perintah itu bermuatan dosa dan maksiat, dan terkadang anak-anak tidak mematuhinya karena tak mau terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan.
3. Banyak para muslimah yang mengutuki sikap kedua orang tuanya yang tak mengizinkannya menikah dengan pria yang sangat mereka cintai. Tanpa mereka sadar, bahwa kedua orang tuanya melarangnya menikah dengan pria itu, karena pria itu itu sosok pemuda muslim yang banyak berbuat maksiat, tidak memiliki akhlak yang bagus, dan bahkan terkadang sebagian di antara mereka jelas-jelas non muslim!!!
4. Banyak guru-guru yang marah besar, karena murid-muridnya tumbuh tak sebagaimana yang mereka inginkan.
5. Banyak murid yang membenci dan mengutuki gurunya, karena tak memberinya kebebasan memilih, sesuai hasrat dan keinginannya.

Seringkali itu terjadi, karena mereka menganggap bahwa semua yang mereka cintai harus tunduk di bawah kemauan mereka. Tanpa mereka sadar, bahwa suami dan isteri masing-masing memiliki bukan saja hak, tapi juga kewajiban. Bahwa keserasian bukan berarti kesamaan dalam banyak keinginnan, dalam watak dan kemauan. Mereka tidak sadar, bahwa segala sikap, tindakan dan kemauan seorang hamba, selalu dibatasi oleh kehendak dan aturan Yang MahaKuasa. Cinta sejati bukan mendorong seseorang untuk harus memiliki siapa pun yang ia cintai. Tapi justru mendorongnya untuk memberi yang terbaik kepada siapa pun yang ia cintai. Bukan saja untuk kehidupan fana ini, namun untuk keabadian di alam nanti.

Ar rislah min majalah el fata


5.10.2008

MENCINTAI ORANG YANG SPESIAL

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yg kamu rasakan.

Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.............



Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran,dan roomantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka, tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan itu adalah percakapan termanis yg pernah kamu rasakan.

Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu?? tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.

Ada hal yang ingin kamu dengar, tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal, jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu! Jangan melihat dari kekayaan,itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang kamu impikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.

Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis,mereka yang terluka, mereka yang mencari,mereka yang mencoba.

Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.

Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu,jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.

Karena kamu begitu berharga bagi orang di sekeliling kamu, tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat kamu dan kamu berarti bagi diri mereka.

Sumber : dudung.net


5.09.2008

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin

Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !


5.05.2008

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin 
Bila suatu saat aku jatuh cinta 
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang 
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau ............



Allahu Rabbi 
Aku punya pinta 
Bila suatu saat aku jatuh cinta 
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas 
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh 

Allahu Rabbi 
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta 
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu 
dan membuatku semakin mengagumi-Mu 

Allahu Rabbi 
Bila suatu saat aku jatuh hati 
Pertemukanlah kami 
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu 

Allahu Rabbi 
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati 
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku 
Anugerahkanlah aku cinta-Mu... 
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu. Amin....!






............


5.01.2008

Untuk Calon Istriku Kelak

Ukhti....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang
biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata................



Ukhti....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang
lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....

Ukhti....
Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya ukhti....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam ukhti....

Ingatlah.....
Sesungguhnya Allah swt. bersama orang-orang yang
sabar....

Jikalau bukan takdir kita untuk bertemu....
Doaku semoga Allah mempertemukanmu dengan Ikhwan yang 
lebih baik dariku....
Yang akan membahagiakanmu di dunia dan membimbingmu menuju
kebahagiaan akhirat....


Akhir kata....
Wassalam. 


Kala Cinta Datang Menggoda

"Jatuh cinta berjuta rasanya ...", begitu syair lagu ciptaan Titik Puspa. Konser Dewa, Atas Nama Cinta, dihadiri ribuan penggemar mereka. Album terakhir mereka pun, Cintailah Cinta pun terjual diatas 1 juta copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia ini. 

Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh perasaan mabuk kepayang yang membikin rasa melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu ini. Gedubrak !!!............


Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan dicintai? Uups...tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta [QS Al Imran:14] Bahkan, cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar untuk kelestarian ummat manusia.

Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok, bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat, nah...kore wa dame da!*

Hmm...cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang, wuis...puitis banget! Nah, dalam Islam kalau kita merujuk QS: At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu:
Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya 
Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya 
Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah.

Lalu gimana dong, kalau cinta itu datang, menghampiri dan menggoda di luar pernikahan? Nah lho, puyeng deh kalo gini! Padahal cinta itu kan timbul memang dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai. Normal aja kan, jika memandang sesuatu yang indah, kita akan mengatakan bahwa itu memang indah, masa' sih dibilang jelek!

Menurut Imam Ibnu al-Jauzi, "Kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela."

Waduh...gimana dong, lagi jatuh cinta nih! Problem...problem... mana masih kuliah, kerjaan belon ada, masih numpang ama orangtua, wah...nih cinta kok gak pengertian ya!

Kalem dong, jangan blingsatan begitu. Emangnya jatuh cinta masalah kamu aja, ya...gak lagi! Nabi Yusuf a.s. aja pernah jatuh cinta lho, bahkan kepada seseorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Eits...protes deh! Iya deh, kalau bukan cinta, paling gak, tertarik dan terpesona, boleh kan?

Buka deh surat Yusuf, romantika kisah beliau diceritakan dengan tuntas, awal, proses, konflik hingga klimaks dan ending-nya. Nah lho...Nabi aja bisa punya 'konflik' seperti itu, apalagi kamu, iya kan? Romantika cinta beliau bukan kacangan, atau pepesan kosong, namun apa yang dialami beliau bisa menjadi pelajaran buat kita bagaimana kalau cinta itu demen banget menggoda kita. Beliau sadar, dan mengerti betul bahwa itu terlarang, meski ada gejolak di hatinya [QS Yusuf: 24]

Namun... Kondisi di atas itu gak terjadi begitu aja lho, karena sebelumnya Nabi Yusuf a.s. pun telah berusaha untuk menolaknya saat wanita itu terus merayunya. Eh...nabi Yusuf pun dikejarnya, dan yang dikejar malah lari terbirit-birit, wuus...

Lantas apa dong pelajaran yang bisa kita ambil, saat cinta itu menggoda kita? Pelajarannya adalah:
Setiap orang memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah.
Namun, gejolak itu harus diatur lho, kalau gak maka kita akan terperosok ke jurang kenistaan, karena diperbudak gejolak jiwanya. Lantas jadi merana deh, angan-angan melulu. Innan nafsa la ammaaratun bis-suu, sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan kecuali nafsu-nafsu yang diberi rahmat oleh Allah [QS Yusuf:53].
Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis, dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada sebagian dari akal dan logika yang hilang. Sekian banyak pertimbangan akal sehat yang dipunyai jadi ngadat, gak jalan! Gak percaya? Coba deh, ntar kalau kamu tambah dewasa, udah nikah, mungkin mikir, "Kok, dulu begitu ya?", "Kok, dulu gak mikir ya?", dan "kok-kok" yang lain. 
Dulu waktu ngejar-ngejar, wah...dimana-mana hanya terpampang wajah dia seorang, kekasih hati. Tidur gak nyenyak, makan pun terasa gak enak, bukan karena banyak nyamuk atau lauknya gak enak, dunia ini pun hanya untuk berdua, yang lain ngontrak, ck...ck...ck... Kalau gak ketemu, rasanya gimana gichuu. Dikejar setengah mati deh, pokoke mesti dapet! Tapi begitu udah dapat, lalu masuk dunia rumah tangga, gejolak itu bisa berganti dengan rutinitas dan bisa bosan. Itulah sifat manusia, karena itu bila mencintai seseorang, cintailah sewajarnya, siapa tahu ntar kamu benci padanya. Begitu juga sebaliknya, kalau benci, bencinya yang wajar aja deh, siapa tahu ntar malah jatuh cinta :)
Ingat lho, gak semua yang kita inginkan itu harus terpenuhi, kalau gak mau dibilang egois. Tidak semua cita-cita itu harus terkabul, dan tidak pula semua gejolak harus dituruti. Di dunia ini ada banyak pilihan, kalau gak dapat yang satu, pilihan lain masih banyak kan? Siapa tahu malah lebih baik. Makanya buka mata lebar-lebar, masa' sih cuma ada dia aja di dunia ini, emang yang lain kemana bo!
Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang dianggap indah itu indah. Segala sesuatu itu pasti ada cacat dan cela-nya. Saat jatuh cinta sih, wuah...indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa aja kan, cacat dan cela itu jauh lebih banyak dari baik dan indahnya.
Akhirnya, kalau kamu udah sampai pada puncak cinta, yaitu pernikahan, ingat deh kalo puncak masalah pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi gimana agar kita bisa survive di dalamnya, siapapun pasangan kita.

Semoga membantu akhi wa ukhti, jangan lupakan Allah SWT kalau antum jatuh cinta ya. Jatuh cinta-lah karena Allah SWT, karena kasih sayangnya akan meluruh ke jiwa.

Wallahu a`lam bis-shawab.