Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhoi Islam itu jadi Agama Bagimu (Al Maidah: ayat 3)

2.20.2009

Hubungan dengan Islam Belum Jadi Prioritas AS

JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai isu tentang Islam belum menjadi prioritas dalam kunjungan Menlu AS, Hillary Clinton, Rabu-Kamis (18-19/2). Ia berharap, Presiden Barack Obama ke depan lebih memberikan prioritas bagi pertemuan dengan tokoh-tokoh Muslim.

Menurut Din, konferensi pers Hillary di Deplu RI membuktikan bahwa isu perbaikan hubungan AS dengan Dunia Islam belum menjadi prioritas. Nyonya Clinton tidak menyinggung masalah Dunia Islam kecuali ketika ditanya oleh seorang wartawan. Selain itu, Menlu AS juga tidak mengagendakan dialog dengan tokoh-tokoh Islam.

Din berharap, dalam kunjungan berikutnya, pejabat AS berdialog dengan para tokoh Islam. ''Tentu para tokoh Islam akan menyambut dengan segala senang hati,'' katanya melalui pesan singkat dari Brisbane, Australia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah memilih pergi ke Australia daripada memenuhi undangan makan malam bersama Hillary. Di Brisbane, ia menyampaikan pidato di hadapan para tokoh agama se-Asia Pasifik.

Din menjelaskan, ia menerima undangan jamuan makan malam bersama Menlu Hillary Clinton dari Dubes AS dan direktur sebuah LSM Indonesia, sehari sebelum acara. ''Saya langsung menyampaikan permintaan maaf tidak dapat hadir karena pada saat yang sama saya harus berangkat ke Australia memenuhi undangan empat bulan lalu untuk berpidato di Interfaith Summit,'' katanya.

Menurut Din, sebelumnya ia memberi saran kepada Kedubes AS dan Deplu RI untuk mengagendakan pertemuan khusus dengan sejumlah tokoh Islam, seperti pada kunjungan Presiden George Walker Bush; PM Inggris, Tony Blair; PM Belanda, Balkanende; dan Sekjen UE, Solana.

''Saran saya itu juga didasari pada opini luas bahwa Presiden Obama ingin memperbaiki hubungan AS dengan Dunia Islam,'' katanya.

Din pun menangkap langsung opini itu saat menghadiri Prayer Breakfast bersama Presiden Obama di Washington DC, 5 Februari, dan dari US-Islamic World Forum yang saya hadiri di Doha pekan lalu.

Ia menyayangkan Kedubes AS yang tidak dapat mengagendakan pertemuan khusus Menlu Hillary Clinton dengan tokoh Islam dan hanya makan malam di Gedung Arsip Nasional dengan banyak kalangan. - ril/rys/ahi(wsm/kutip/republika)


0 komentar:

Posting Komentar

Terimaksih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel diatas,silahkan tinggalkan komentar Anda