Kemarin, Ahad (4/1) HTI mengadakan aksi ganyang Israel di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, dan Banjarmasin. Aksi serentak tersebut dilakukan dalam rangka mengutuk aksi biadab Israel.
Seperti yang dilakukan HTI Jawa Timur, melakukan long-march dimulai dari Taman Apsari (Grahadi) dilanjutkan ke Jl. Panglima Sudirman, melewati Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Raya Darmo hingga berhenti dan berkumpul di taman Bungkul. Tak pelak, kondisi jalan raya ketika itu menjadi padat merayap oleh sekitar 10.000 lebih masa HTI dari seluruh daerah di Jatim. Menggunakan baju putih dengan membawa poster kecaman terhadap Israel.

Rombongan dibagi dua, putra dan putri. Di setiap rombongan, terdapat orator dengan menaiki mobil pick up. Selain mengecam aksi biadab Israel, mereka juga menyeru agar umat islam menerapkan Khilafah Islamiyah.
"Selama Khilafah belum tegak, maka selamanya Islam akan dicabik-cabik oleh Israel dan sekutunya,” teriak Dr. Muhammad Usman, Humas HTI Jatim.
Sebelum masa bergerak menuju taman Bungkul, terlebih dulu melakukan orasi di depan Grahadi. Orasi disampaikan sejumlah ulama Jatim, termasuk MUI. Dalam orasi, selain berisi kecaman terhadap Israel selalu didengungkan penegakkan Khilafah Islamiyah. Tidak hanya orasi, dalam long-march itu juga diadakan teatrikal dengan diskripsi dunia Islam yang sedang diobok-obok oleh kapitalisme, liberalisme dan pluralisme.

Namun sayang, usulan tersebut diveto oleh Amerika dengan alasan kelompok Hamas adalah teroris. Tidak hanya itu, HT juga meminta agar pemerintah Indonesia mengirimkan TNI ke Palestina tanpa menunggu persetujuan PBB. Sedangkan, Negara-negara arab, seperti Arab Saudi dan Mesir, menurut Usman sudah tidak bisa diharapkan lagi.
Solusi kedua menurut Usman, membangun khilafah. Dia menyampaikan, dengan Khilafah, umat islam akan memiliki kekuatan hingga tidak mudah dihancurkan oleh Yahudi maupun Barat. Namun, lagi-lagi, hal itu masih panjang. Sebab, kesadaran tentang Khilafah belum menyeluruh dipahami oleh umat Islam secara global. Namun demikian, HTI tidak pesimis. “Di Indonesia, tinggal satu langkah lagi khilafah tegak, jika jika urgensitas dipahami,”tuturnya. (wsm/ktp/)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimaksih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel diatas,silahkan tinggalkan komentar Anda